i
 

Sekarang  peranan basis data sangatlah menonjol. Pemrosesan basis  data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh  berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya  mempercepat  perolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada  pelanggan. Hal ini pulalah yang mendorong banyak perusahaan yang  menggunakan pemrosesan manual mulai beralih memanfaatkan basis data.
Basis data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita  memiliki sebuah lemari arsip dan berwenang untuk mengelolanya, maka  kemungkinan kita akan melakukan hal-hal seperti: memberi sampul/map pada  kumpulan arsip yang akan disimpan, menentukan jenis arsip, melakukan  penomoran dengan pola unik pada setiap map, lalu menempatkan arsip-arsip  tersebut dengan cara tertentu didalam lemari.
Pembicaraan basis data tidak dapat dipisahkan dengan teknologi  komputer, karena teknologi basis data dan komputer berkembang  beriringan. Perkembangan teknologi pengelolaan basis data mempunyai  pengaruh  besar terhadap perkembangan penggunaan komputer.  Sebagai  contoh, pemakaian teknologi basis data dalam pengelolaan data yang  berjumlah besar untuk keperluan bisnis, keteknikan, pendidikan,  kesehatan, hukum, perpustakaan dan sebagainya akan sangat efisien  apabila menggunakan komputer.
Sebelum istilah basis data dibahas lebih lanjut, lebih baik jika  istilah data dan informasi dibahas terlebih dahulu. 
Data  merupakan fakta yang mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan,  peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang dapat dicatat dan  menpunyai arti yang implisit. Data dicatat atau direkam dalam  bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sebagai  contoh, terdapat daftar nama, nomor telepon, dan alamat orang–orang yang  menjadi anggota suatu organisasi.
Sejumlah penulis menggunakan data untuk menyatakan nilai-nilai yang  secara aktual terkandung dalam basis data sedangkan informasi digunakan  untuk menyatakan makna nilai ketika dipahami oleh pengguna. 
Informasi  adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata  lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan  kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang dalam suatu  organisasi atau perusahaan.
Menurut 
Encyclopedia of Computer Science and Engineering,  banyak ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar : “  Informasi adalah data yang digunakan dalam pengambilan keputusan”.  Alasannya adalah informasi bersifat relatif; relatif terhadap situasi,  relatif terhadap waktu saat keputusan diambil , juga relatif terhadap  pembuat keputusan, dan bahkan juga terhadap latar belakang pengambil  keputusan.
Segala sesuatu yang dianggap penting pada suatu waktu bisa saja tidak  berguna pada waktu yang lain. Ada kemungkinan pula bahwa sesuatu  dianggap penting oleh seorang pengambil keputusan tidak dianggap penting  oleh orang lain. Seperti halnya orang yang menerima kabar bahwa kurs  dolar terhadap rupiah menguat. Apakah hal itu berguna bagi Anda ? Jika  ya, itu adalah informasi bagi Anda. Namun bagi orang di pelosok desa  yang tidak mengenal dolar, kabar tersebut tidak ada artinya apa-apa  (bukan merupakan informasi). Dalam era informasi sekarang ini, informasi  menjadi sumber penting untuk dapat mengurangi ketidakpastian dan  mempermudah pengambilan keputusan.
II. DEFINISI BASIS DATA
Basis data didefinisikan sebagai kumpulan kelompok data (informasi)  yang saling berhubungan yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang  khusus sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak  perlu agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.  Definisi lainnya, basis data dapat dianggap sebagai tempat untuk  sekumpulan file data terkomputerisasi yang tujuan utamanya memelihara  informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Dalam praktek, penggunaan istilah basis data  lebih dibatasi pada  arti implisit yang khusus, yaitu :
- Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real  world). Misalnya basis data perbankan, perpustakaan dan lain  sebagainya.
- Basis data merupakan kumpulan dari berbagai sumber yang secara  logika mempunyai arti yang implisit. Sehingga data yang terkumpul secara  acak dan tanpa arti, tidak dapat disebut basis data.
- Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa  aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
Tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut  basis data, yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah 
pengaturan,  pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian data yang akan di  simpan sesuai fungsi/jenisnya.
Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkaitan dengan basis  data, meliputi:
- Create database (pembuatan basis data baru).
- Drop database (penghapusan basis data).
- Create table (pembuatan tabel ke suatu basis data).
- Drop table (penghapusan tabel).
- Insert (penambahan/pengisian data ke file/tabel di database).
- Retrieve / search (pengambilan data dari sebuah file/tabel).
- Update (pengubahan data dari sebuah file/tabel).
- Delete (penghapusan data dari sebuah file/tabel).
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan  (objektif) seperti berikut ini:
- Speed (kecepatan dan kemudahan).
- Space (efisiensi ruang penyimpanan).
- Accuracy (keakuratan).
- Availability of data resources (ketersediaan data).
- Completeness (kelengakapan).
- Security (keamanan).
- Sharability (kebersamaan pemakaian).
III. SISTEM PENGELOLA BASIS DATA
Database Management System / DBMS)
Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah  komponen fungsional yang saling behubungan dan secara bersama bertujuan  memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif (mati), ia ada karena ada  pembuatnya. Ia tidak akan berguna jika tidak ada  pengelola/penggeraknya. Yang menjadi pengelola/penggerak-nya secara  langsung adalah software. Gabungan keduanya (basis data dan  pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem.
Secara umum, sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri  atas kumpulan file (tabel) saling berhubungan dalam sebuah basis data di  sebuah sistem komputer dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan  beberapa pemakai dan/atau program untuk mengakses dan memanipulasi  file-file (tabel-tabel) tersebut.
Suatu 
Database Management System (DBMS) adalah kumpulan  program yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. DBMS ini  merupakan suatu perangkat lunak yang  secara umum dapat digunakan untuk  melakukan proses dalam hal pendefinisian, penyusunan dan manipulasi  basis data.  Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi tipe data,  struktur dan pembatasan data yang dapat disimpan dalam basis data.  Penyusunan basis data meliputi proses pemasukan data dalam media  penyimpanan data. Sedangkan yang termasuk dalam manipulasi basis data  seperti pembuatan pertanyaan  (
query) dari basis data untuk  mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan  (
updating)   data dan pembuatan laporan (
report) dari data dalam basis  data.
3.1. Pendekatan Tradisional
Sistem pemrosesan basis data terbentuk setelah masa sistem pemrosesan  manual dan sistem pemrosesan file.
Sistem pemrosesan manual (berbasis kertas) merupakan bentuk  pemroresan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan  pada rak-rak file. Jika sesuatu file diperlukan, file tersebut harus  dicari pada rak-rak tersebut. Bentuk seperti ini masih banyak dijumpai  dalam kehidupan sehari-hari.
Pada saat awal penerapan sistem komputer, sekelompok rekaman disimpan  dalam sejumlah file secara terpisah. Sistem yang menggunakan pendekatan  seperti ini disebut sebagai sistem pemrosesan file. Pendekatan  tradisional yang berhubungan dengan manajemen data, sumber data  dikumpulkan dalam file-file yang tidak berhubungan satu dengan lainnya.  Biasanya tiap-tiap file dirancang untuk aplikasi tertentu. Gambaran dari  sistem ini dapat dilihat  pada Gambar 1 di atas. Kelebihan sistem ini  dari sistem manual adalah dalam hal kecepatan dan keakuratannya.  Kelemahannya, perancangan sistem masih didasarkan pada kebutuhan  individual pengguna, bukan kebutuhan sejumlah pengguna. Kelemahan  lainnya adalah :
- Duplikasi Data
- Keterbatasan Berbagi Data
- Ketidakkonsistenan dan kurangnya integritas
- Kekurangluwesan
Duplikasi data diakibatkan oleh karena setiap  program aplikasi menggunakan data tersendiri. Sebagai contoh, dalam  sebuah perusahaan terdapat bagian Personalia dan Pelatihan. Program  aplikasi personalia dipakai untuk mengarsipkan data pegawai untuk  kepentingan personalia sedangkan program aplikasi pelatihan dipakai  untuk mencatat segala kepentingan yang menyangkut pelatihan. Data pada  kedua aplikasi tersebut, seperti nomor pegawai, nama pegawai dan bagian  tempat kerja pegawai akan dicatat. Hal seperti inilah yang memungkinkan  adanya duplikasi data.
Duplikasi data terjadi karena 
keterbatasan berbagi data.  Apabila suatu data dapat dipakai oleh beberapa program aplikasi,  ataupun sejumlah orang, duplikasi data dapat dihindari.
Ketidakkonsistenan data diakibatkan oleh adanya  perubahan terhadap data yang sama. Sebagai contoh bila seorang telah  pindah bagian dan hal ini telah di catat oleh bagian personalia, tetapi  tidak dicatat oleh bagian pelatihan, maka pengguna pada bagian pelatihan  tetap menganggap orang tersebut belum pindah bagian. Ketidakkonsistenan  data berkaitan dengan 
integritas data. Bila data tidak  konsisten, maka integritas akan berkurang. Integritas berarti bahwa  data selalu dalam keadaan valid. Pada lingkungan 
multiuser,  integritas merupakan hal yang sangat kritis, disebabkan tindakan yang  dilakukanoleh masing-masing pengguna akan mempengaruhi pengguna yang  lain. Bayangkan apa jadinya seandainya dua buah biro perjalanan bisa  menjual sebuah tiket untuk tempat duduk yang sama pada pesawat terbang  pada dua pelanggan ?
3.2. Pendekatan Basis Data
Pendekatan basis data mencoba untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan  yang terjadi di pendekatan tradisional. Selain itu sistem ini memiliki  keunggulan yaitu pengaturan sekuritas terhadap basis data berdasarkan  wewenang pengguna. Sebagai contoh, A hanya boleh membaca suatu data,  tetapi B boleh mengubahnya. Sekuritas data sangat penting pada basis  data, yaitu untuk menghindari pengaksesan data sensitif oleh orang yang  tidak berhak.
Di dalam lingkungan basis data, data lebih mudah digunakan. Pada  beberapa DBMS tersedia fasilitas 
query yang memudahkan pengguna  untuk memperoleh informasi. Gambaran sistem ini dapat dilihat pada  Gambar 2. Pengguna yang tidak memiliki kemampuan pemrograman pun dengan  mudah bisa menggunakan fasilitas 
query tersebut. Bagi pemrogram  aplikasi, pembuatan program aplikasi juga dapat dilakukan dengan mudah  dengan tersedianya bahasa pemrograman visual, dibanding dengan  menggunakan bahasa-bahasa konvensional seperti COBOL dan FORTRAN.  Keadaan seperti ini dapat meningkatkan produktifitas pemrogram.  Keuntungan lainnya dapat dilihat di bawah ini :
- Pemusatan kontrol data
Dengan satu DBMS di bawah kontrol, satu orang atau kelompok dapat  menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan pembatasan  pemakaian. Disamping itu integritas data dapat terjaga.
- Pemakaian data bersama
Dengan menggunakan DBMS, informasi yang ada dalam basis data dapat  digunakan secara efektif oleh beberapa pemakai dengan kontrol data yang  terjaga. Fasilitas penanganan data dalam DBMS juga memberi kemungkinan  untuk mengembangkan program aplikasi yang baru (dengan menggunakan basis  data yang ada).
- Data yang bebas
Program aplikasi dan data saling bebas, tidak tergantung satu sama  lain. Jadi apabila ada perubahan pada program aplikasi tidak akan  mempengaruhi data, demikian juga sebaliknya.
- Pemakaian secara langsung
Sistem basis data saat ini biasanya menyediakan jendela pemakai,  sehingga pemakai (bukan pemrograman) dapat melakukan analisis data yang  rumit sekalipun. Pada saat yang sama sistem basis data berperan sebagai  pengontrol penggunaan dan operasi basis data untuk menjaga konsistensi,  dan adanya perlindungan pada integritas basis data.
- Data yang berlebihan dapat di kontrol
Dalam pemrosesan file untuk setiap apliaksi menggunakan file-file  yang berbeda. Sehingga sering menghasilkan data yang rangkap (
redundant).  Hal demikian menyebabkan pemborosan biaya. Sedangkan tujuan penggunaan  basis data salah satunya adalah apabila dilakukan penambahan data pada  salah satu dile, maka file data yang lainnya juga ikut diperbaharui.  DBMS dapat digunakan  untuk menurunkan tingkat 
redundancy dan  pengelolaan proses pembaruan data.
- Pandangan pemakai (user views)
DBMS dapat memberikan kemudahan untuk membuat dan memelihara jendela  pemakai (
user interface) sesuai dengan pandangan pemakai  terhadap basis data. Sehingga ada kemungkinan basis data yang diakses  sama, tetapi jendela pemakai akan berbeda disesuaikan dengan pemahaman  tiap pemakai terhadap basis data menurut kebutuhan.
Selain keuntungan atau kelebihan yang ada pada basis data, ada  beberapa kelemahan pada penggunaan dengan pendekatan basis data, yaitu :
- Biaya
Biaya yang digunakan untuk mendapatkan perangkat lunak dan perangkat  keras yang tepat sangatlah mahal. Termasuk juga biaya pemeliharaan
  (maintenance   cost) dan penyediaan sumberdaya manusia untuk  mengelola basis data tersebut.
- Sangat kompleks
Sistem basis data lebih kompleks di banding sistem file. Semakin  kompleks suatu sistem akan semakin mudah terjadi kesalahan dan semakin  sulit dalam pemeliharaan data.
Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan teknologi basis data,  dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Terlihat bahwa pada perkembangan  di tahun 1990-an sudah ada integrasi antara bidang ilmu basis data dan  bidang kecerdasan buatan. Penggabungan dua bidang ilmu ini  bertujuan  untuk menciptakan komputer yang dapat berpikir. Komputer dapat mengambil  keputusan berdasarkan 
rule-rule atau kaidah yang disimpan  dalam basis data dan juga berdasarkan aturan yang telah ditetapkan.  Contohnya adalah pembuatan aplikasi robot yang dapat mengerti bahasa  manusia dan mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh manusia.
Tabel 1 Evolusi teknologi basis data
 | Masa | Perkembangan Basis Data | 
 | 1960-an | v     Sistem Pemrosesan file v     DBMS v       Layanan informasi secara online berbasis manajemen  teks
 | 
 | 1970-an | v     Penerapan sistem pakar pada sistem    pendukung pengambilan keputusan v     Basis data berorientasi obyek | 
 | 1980-an | v     Sistem hypertext, yang  memungkinkan untuk melihat basis data secara acak   menurut suatu kata  kunci (sebagaimana yang diterapkan pada Internet) | 
 | 1990-an | v     Sistem basis data cerdas v     Sistem basis data multimedia cerdas | 
 
3.3. Jenjang Data
Sampai dengan membentuk suatu  basis data, basis data mempunyai  jenjang mulai dari karakter, data 
item/field, 
record,  file dan kemudian basis data. Jenjang ini dapat digambarkan sebagai  berikut :
Karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat  berupa karakter numerik, huruf maupun karakter khusus yang membentuk  suatu field. Suatu 
field menggambarkan suatu atribut  dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya  nama, alamat dan lain sebagainya. Ada tiga hal yang penting dari suatu  field, yaitu :
Nama dari field (
Field Name)
Field harus diberi nama untuk membedakan antara field yang satu  dengan field yang lainnya.
Representasi dari Field (
Field Representation)
Representasi dari field menunjukkan tipe dari field (
field type)  serta lebar dari field
 (field width). Field dapat bertipe  numerik, karakter atau huruf, tanggal dan memo. Lebar dari field  menunjukkan ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan  karakter-karakter data.
Nilai dari Field (
Field Value)
Menunjukkan isi dari field untuk masing-masing record.
Kumpulan dari field membentuk suatu 
record. Record  menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari  record-record yang menggambarkan suatu kesatuan data yang sejenis  disebut dengan 
file. Kumpulan dari file membentuk 
basis  data.
3.4. File Secara Fisik dan File Secara Logika
File secara fisik menunjukkan bagaimana file tersebut secara fisik  disusun dan disimpan di media simpanan luar seperti misalnya disket atau  pita magnetik. File secara logika menyangkut bagaimana hubungan antara  data di pandang untuk menyediakan informasi kepada pemakai.  Di dalam  merancang suatu file, biasanya dirancang secara logika. Tugas pengubahan  dari file secara logika ke bentuk nyata secara fisik diselesaikan  dengan suatu perangkat lunak.
3.5. Komponen Utama DBMS
Komponen utama DBMS dapat terdiri dari 5 bagian,  yaitu :
Perangkat keras
Data
Pengguna
Perangkat Lunak
Prosedur
Perangkat  keras berupa komputer dan bagian-bagian di dalamnya,  seperti prosesor, memori dan harddisk. Komponen inilah yang melakukan  pemrosesan dan juga menyimpan basis data.  Perangkat keras ini dapat  berupa PC (
Personal Computer) maupun jaringan komputer.
Data di dalam basis data mempunyai sifat terpadu (
integrated)  dan berbagi (
shared).
Berupa Sistem Operasi, DBMS dan lainnya jika dibutuhkan. Perangkat  lunak, dalam hal ini DBMS, berkedudukan antara basis data (data yang  disimpan dalam harddisk) dan pengguna. Perangkat lunak inilah yang  berperan melayani permintaan-permintaan pengguna.
Pemilihan paket DBMS dapat ditentukan berdasarkan pedoman berikut :
- Harus mudah digunakan
- Mempunyai prosedur back-up untuk membuat file pelindung
- Dapat memberikan signal bila terjadi kegagalan sistem
- Banyaknya file yang dapat dibuka serentak pada suatu waktu
- Kemampuan untuk merubah nilai-nilai default yang sudah ditentukan
- Kemampuan operasi aritmatikanya
- Kemampuan untuk mengedit data dengan mudah
- Kemampuan untuk mengurutkan data
- Kecepatan pengolahan
- Kemampuan pembuatan laporan
- Kemampuan untuk menggabung atau mengupdate dengan dua atau lebih  file
- Kemampuan memodifikasi struktur data
- 13. Kemampuan indexing
- Kemampuan query language
- Kemampuan untuk digunakan pada sistem multi-user
- Harga dari paket tersebut
- Dukungan purna jual apabila ada paket yang lebih baru
Pengguna dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
Pengguna akhir
Pemrogram aplikasi
Administrator basis data
Pemrogram aplikasi adalah orang yang membuat program aplikasi yang  menggunakan basis data. Program apliaksi yang dibuat tentu saja sesuai  dengan kebutuhan pengguna.
Pengguna akhir dapat dibagi menjadi 2 macam :
- Pengguna aplikasi
- Pengguna interaktif
Pengguna aplikasi adalah orang yang mengaplikasikan program aplikasi  yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
Pengguna interaktif  adalah orang yang dapat  memberikan  perintah-perintah pada antarmuka basis data yang tersedia (misalnya  dengan menggunakan perintah SELECT, INSERT dan sebagainya) atau  melakukan perintah-perintah melalui antarmuka berbasis menu.
Setiap pengguna diberi akses terhadap basis data secara tersendiri.  Tidak semua pengguna bisa menggunakan data yang bersifat sensitif.  Penentuan hak akses disesuaikan dengan wewenang pengguna dalam  organisasi.
Dokumentasi prosedur adalah cara penggunaan sistem, yaitu instruksi  bagaimana cara untuk :
- Log on to DBMS - Penggunaan fasiltas DBMS tertentu atau aplikasi program
- Start & stop DBMS
- Membuat backup database
- Menangani hardware/software failure - Mengubah struktur table, reorganisasi database antar disk,  meningkatkan performance atau archive data ke secondary  storage
 
 
Hubungan Pemakai dengan Basis Data
Semua operasi  input dan output yang berhubungan dengan basis data  harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses basis data, DBMS  menyediakan penghubung (
interface) antara pemakai dengan basis  data. Hubungan pemakai dengan basis data dapat dilakukan dengan dua  cara, yaitu :
- Secara interaktif menggunakan query language
- Dengan menggunakan program aplikasi
Dengan menggunakan 
query languge, maka pemakai dapat  menggunakan basis data tanpa harus membuat suatu program terlebih  dahulu. Hanya dengan perintah-perintah pendek saja, maka dapat  berhubungan dengan basis data. Dengan demikian mereka yang tidak  menguasai pemrograman, masih memungkinkan untuk memanipulasi basis data  secara langsung dengan mudah. 
Query language biasanya digunakan  untuk permintaan informasi yang mendadak. Bila pemrosesan data sifatnya  adalah rutin, maka dapat dibuatkan suatu program aplikasi untuk  mengakses basis data. Supaya user dapat berhubungan dengan basis data  baik melalui query language maupun program aplikasi, DBMS  mempunyai  paling sedikit dua buah fasilitas, yaitu DDL (
Data Definition  Language) dan DML (
Data Manipulation Language).
Data Definition Language mempunyai fungsi utama untuk  mendefinisikan dalam basis data, diantaranya yaitu :
- Digunakan untuk mendefinisikan karakteristik dari record  (meliputi nama, tipe dan lebar dari field).
- Untuk menentukan kunci field.
- Menyediakan cara untuk menentukan hubungan dengan data di file lain
- 4. Untuk merubah struktur dari record
Data Manipulation Language digunakan untuk memanipulasi  basis data yang telah didefinisikan dengan DDL. Manipulasi data dapat  berupa:
- Penyisipan      / penambahan data baru ke suatu basis data.
- Penghapusan      data dari suatu basis data.
- Pengubahan      data disuatu basis data.
DML ada 2 jenis, yaitu:
-  - Prosedural,       yang mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa  yang diinginkan serta       bagaimana cara mendapatkannya.
- NonProsedural,       yang membuat pemakai dapat menentukan data apa  yang diinginkan tanpa       menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
 
Program aplikasi basis data yang beredar dipasar sekarang ini sangat  beragam jenisnya. Contohnya :
- Oracle
- Gupta
- Microsoft      Access
- Microsoft      Foxfo
- DB2
- SQL      Server
- dsb
IV. MODEL DATA
Yang dimaksud dengan model data adalah kumpulan konsep untuk  merepresentasikan suatu lingkungan aplikasi. Lingkungan aplikasi terdiri  dari obyek – obyek beserta sifatnya serta hubungan antar obyek beserta  koneksitasnya untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Beberapa jenis model  data yang ada adalah :
- Model entity relationship
- Model jaringan
- Model hirarki
- Model berorientasi obyek
- Model relasi
Model relasi adalah jenis model basis data yang banyak digunakan saat  ini untuk pembuatan basis data. Pada model ini, basis data dilihat  sebagai data yang disimpan dalam sekumpulan tabel atau relasi dua  dimensi dengan beberapa sifat khusus.
attribut
MAHASISWA
 | NIM | NAMA | ALAMAT | JURUSAN | 
 | 17101209 | Hery | Makasar, JakTim | S1 – SI | 
 | 17101219 | Aji | BtKemang, Bogor | S1 – SI | 
 | 17101229 | Novianto | PdKelapa, Bekasi | S1 – SI | 
 
Tabel terdiri atas sekumpulan kolom bernama dan sejumlah baris tak  bernama. Setiap kolom dihubungkan dengan sebuah domain. Hubungan antar  tabel dinyatakan secara eksplisit dengan duplikasi kolom dari satu tabel  pada tabel yang lain. Setiap relasi harus memiliki kolom yang menjadi  identitas yang unik dari relasi. Identitas unik ini disebut atribut 
key.  Istilah untuk setiap baris dalam tabel adalah 
tuple. Jadi  tabel adalah koleksi dari 
tuple, sedangkan 
tuple  adalah koleksi dari atribut.
4.1. Model Relasional 
Relational Database Management System sudah menjadi  perangkat lunak pemrosesan data yang dominan saat ini. Pada model  relational semua data secara logical terstruktur dalam relasi ( tabel).  Setiap relasi memiliki nama dan terdiri dari beberapa atribut (kolom).  Setiap tuple (baris) mengandung satu nilai untuk setiap atribut.
4.1.1. Terminologi Struktur Data Relasi
Relational DBMS hanya membutuhkan bahwa database yang dilihat user  adalah berupa tabel. Namun, persepsi ini hanya diterapkan dalam 
logical  structure dari database yaitu pada level external dan  konseptual. Hal ini tidak dapat diterapkan pada struktur fisik dari  database, yang dapat diimplementasikan menggunakan berbagai struktur  penyimpanan.
Pada model relasional, relasi digunakan untuk menyimpan informasi  mengenai objek yang akan direpresentasikan dalam database. Sebuah relasi  direpresentasikan sebagai tabel dua dimensi dimana baris dari tabel  merupakan record dan kolom pada tabel merupakan atribut.
Domain merupakan hal yang paling berguna dalam model relasional.  Setiap atribut dalam database relational ditentukan pada sebuah domain.  Domain dapat berbeda untuk setiap atribut, atau dua atau lebih atribut  bisa memiliki domain yang sama. Konsep domain menjadi penting karena  mengijinkan user untuk menentukan arti dan sumber nilai yang dapat  disimpan dalam atribut. Sehingga lebih banyak informasi dapat disediakan  sistem pada saat melakukan operasi relasi, dan operasi yang tidak benar  secara semantik dapat dihindari.
Elemen dari sebuah relasi adalah baris atau tuple dari tabel. Tuple  dapat muncul dalam urutan bebas dan relasi akan tetap, urutan baris  tidak mempengaruhi kondisi relasi.
Relasi yang hanya memiliki satu atribut disebut 
unary  relation atau 
one-tuple. Relasi dengan dua  atribut disebut dengan 
binary relation, dengan tiga  atribut disebut 
ternary, dan selebihnya istilah 
n-ary  sering digunakan.
Sebaliknya, jumlah tuple disebut cardinality dari relasi dan kondisi  ini berubah setiap ada penambahan atau pengurangan tuple. Akhirnya  didapat definisi :
Terminologi lain untuk model relasional dapat dilihat pada Tabel  berikut :
Terminologi dalam model relasional
 | Istilah Formal | Alternatif 1 | Alternatif 2 | 
 | Relation | Table | File | 
 | Tuple | Row | Record | 
 | Attribute | Column | Field | 
 
 
4.2. Entitas, Atribut, Domains, Relationship Type, Key,
Constraints 
Beberapa konsep yang ada dalam database adalah entitas, atribut, 
domain,  
relationship type, 
key, dan 
constraints.  Entitas merupakan obyek atau konsep yang dapat dikenali dan berdiri  sendiri, seperti fakultas, jurusan, mahasiswa, dan sebagainya. Atribut  merupakan properti yang dimiliki oleh setiap entitas. Misalnya entitas  fakultas memiliki atribut nomor fakultas, nama, nama dekan. 
Domain  adalah satu set dari nilai sebuah atribut. Misalnya fakultas mempunyai 
domain  set dari karakter yang panjangnya 15 karakter. Tipe entitas adalah  kumpulan dari entitas yang mempunyai atribut yang sama. Dalam model data  relasional tipe entiti disebut sebagai tabel. 
Relationship  merupakan relasi antara satu entitas dengan entitas lain.
Istilah lain yang dikenal dalam database model relasi adalah 
superkey,  candidate key, dan
 primary key. 
Superkey  merupakan suatu set dari atribut yang membedakan satu 
tuple  dengan 
tuple lainnya. 
Superkey bisa mempunyai atribut  yang berulang. 
Key adalah bagian dari 
superkey dengan  tambahan properti. Dengan kata lain 
key adalah minimal 
superkey  yang membedakan setiap 
tuple, atau membuat setiap 
tuple  menjadi unik. 
Candidate key adalah set dari atribut yang dapat  dijadikan 
key. 
Primary key adalah set dari 
candidate  key yang dijadikan 
key. Dengan kata lain 
primary  key berfungsi untuk membedakan setiap 
tuple. Set {Nama,  ID, Alamat} adalah 
superkey. Set {Nama, ID, Alamat}, {ID,  Alamat}, {Nama, ID} adalah contoh dari 
candidate key.  ID merupakan salah satu contoh dari 
primary key karena ID  menjamin keunikan setiap 
tuple di dalam tabel atau relasi.
Constraint adalah batasan-batasan yang membatasi setiap  kombinasi dari setiap entitas dalam sebuah relasi. Batasan-batasan itu  terdiri dari : 
cardinality dan 
participation. 
Cardinality  antara dua entitas dapat berupa 1:1 
(one-to-one), 1:M 
(one-to  many), dan N:M 
(many-to-many). Dengan 
Cardinality  1:1 antara entitas E1 dengan entitas E2 menunjukkan setiap elemen dari  entitas E1 berelasi satu elemen entitas E2. 
Cardinality 1:M  menunjukkan setiap satu elemen entitas E1 dapat berelasi dengan banyak  elemen entitas E2. Sedangkan 
cardinality N:M menunjukkan bahwa  beberapa elemen entitas E1 dapat berelasi dengan beberapa elemen entitas  E2. 
Constraint participation dapat berupa 
full dan 
partial.  
Full participation berarti setiap entitas harus ada dalam  setiap relasi. Sedangkan 
partial participation menunjukkan  setiap entitas tidak harus ada dalam relasi.
 
4.3. Entity Relationship Diagram (ER Diagram)
Alat bantu yang digunakan dalam menggambarkan data adalah diagram  hubungan antar entitas atau yang lebih dikenal dengan diagram 
entity  relationship (ER). Entitas adalah sesuatu yang dapat dikenali  serta berdiri sendiri. Dalam suatu perguruan tinggi, entitas dapat  berupa mahasiswa, dosen, fakultas, jurusan, dan sebagainya. Diagram ER  menunjukkan entitas-entitas dalam sebuah sistem, relasi-relasi yang  terjadi antara satu entitas dengan entitas lainnya, serta  atribut-atribut untuk setiap entitas dari relasi tersebut. Atribut  merupakan properti yang dimiliki oleh entitas. Misalnya, entitas  mahasiswa akan memiliki atribut nama, NIM/NIM, alamat, asal SMU, nama  orang tua, dan banyak lagi. Gambar 5. menunjukkan simbol-simbol yang  digunakan pada diagram ER.
Gambar 5. Simbol Diagram ER
 
4.4. Normalisasi Data
Normalisasi data adalah proses analisis setiap relasi dengan  menggunakan 
functional dependency dan 
primary key yang  bertujuan untuk :
- Menghilangkan pengulangan–pengulangan data di dalam basis data (reduce  data redundancy)
- Mengatasi anomali-anomali dalam penambahan, penghapusan, dan       perubahan data ( overcome update      anomalies)
Sebelum menentukan definisi dari setiap 
normal form, perlu  diketahui beberapa konsep yang akan digunakan, seperti 
functional  dependency, 
full functional dependency, partial  dependency, transitive dependency, dan
 prime attribute.
Functional dependency antara dua set atribut A dan B, yang  ditulis sebagai A®B, menunjukkan batasan-batasan dari kemungkinan 
tuple  yang dapat membentuk relasi. A®B berarti B bergantung secara fungsional  pada A, dengan kata lain nilai B tergantung dari nilai-nilai pada  komponen A. B bergantung secara total ( 
fully functionally dependent)  kepada A jika menghilangkan beberapa atribut dari A membuat B tidak  lagi bergantung secara fungsional kepada A. Dengan kata lain, jika A  mengandung atribut {x,y} dan B mempunyai atribut {m,n}, maka B  bergantung secara total dan fungsional (
fully functionally dependent)  kepada A jika menghilangkan {x} dari A akan membuat B tidak lagi  bergantung kepada A. B dikatakan bergantung secara partial (
partially  dependent) kepada A jika menghilangkan atribut {x} dari A tidak  mengubah ketergantungan B terhadap A. Jika A, B, dan C adalah set dari  beberapa atribut dari sebuah relasi sedemikian rupa sehingga A®B dan  B®C, maka C dikatakan bergantung secara transitif (
transitively  dependent) kepada A melalui B. 
Prime attribute adalah  sub set dari 
candidate key.
Beberapa normalisasi yang sering dipakai untuk pembuatan basis data  adalah 
First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan
  Third Normal Form (3NF).
Sebuah relasi dikatakan memenuhi kriteria 1NF jika perpotongan antara  baris dan kolom dalam tabel atau relasi hanya berisi satu nilai. Jika R  adalah set atribut dari sebuah relasi {A1,A2,…,An} dan A adalah sub set  dari R maka :
-  Sebuah relasi/tabel dikatakan memenuhi kriteria 2NF jika relasi  tersebut memenuhi 1NF dan setiap atribut yang bukan primary key  bergantung secara fungsional dan total kepada primary key.  Sebuah relasi dikatakan memenuhi 2NF jika setiap atribut yang bukan primary  key tidak bergantung secara sebagian (partially dependent)  pada beberapa key dalam R.
-  Sebuah relasi dikatakan memenuhi kriteria 3NF jika untuk setiap  fungsional dependensi X®A dalam R maka : 1. X adalah superkey  atau 2. A adalah prime attribute dari R.
Interpretasi dari definisi diatas adalah sebagai berikut :
Sebuah relasi R memenuhi kriteria 3NF jika setiap atribut yang bukan 
primary  key :
1. bergantung secara fungsional dan total kepada setiap 
key  dari R
2. tidak bergantung secara transitif kepada setiap 
key dari R
4.5. Contoh Kasus E-R Diagram 
Pada contoh kasus Sistem informasi eCampus terdiri dari sistem  informasi registrasi awal untuk mahasiswa baru, sistem informasi KRS,  dan sistem informasi studi. Pada sistem informasi registrasi, mahasiswa  baru melakukan login ke dalam sistem untuk memasukkan biodata.  Selanjutnya biodata disimpan dalam database mahasiswa untuk digunakan  sewaktu diperlukan.
Pada sistem informasi KRS, mahasiswa melakukan login  dan memilih  option untuk pengisian KRS. Pembuatan  diagram ER dengan tahapan sebagai  berikut :
(1) identifikasi entitas
(2) pembuatan relationship antar entitas
(3) pendefinisian key pada setiap entitas
(4) pendefinisian dan pemetaan elemen data untuk setiap entitas
(5) normalisasi model data.
Tahap identifikasi  entitas
Didapatkan tiga buah entitas yaitu 
MAHASISWA, MATA_KULIAH, dan  
NILAI. MAHASISWA berisi biodata mahasiswa., Adapun 
MATA_KULIAH,  karena untuk menampilkan mata kuliah perlu ada tabel berisi  mata kuliah. 
NILAI beriri data nlai mahasiswa untuk  setiap mata kuliah yang diambil. Dari proses mata kuliah untuk  menampilkan 
lecture note juga diperlukan informasi mengenai  jurusan sehingga pengelompokkannya berdasarkan jurusan. Maka perlu ada  satu entitas bernama 
JURUSAN. Sebagai penulis/pembuat  lecture note dan pengajar mata kuliah yang bersangkutan maka entitas 
DOSEN  juga diperlukan. Entitas pada 
DOSEN juga melakukan  update terhadap data nilai akademik mahasiswa (Nilai).
Tahap pembuatan  relasi antar entitas 
Dari tahap pertama didapat entitas-entitas berikut :
1.MAHASISWA
2.MATA_KULIAH
3.NILAI
4.JURUSAN
5.DOSEN
6.KRS
7.KSM
8.SKRIPSI
9.USER
Atribut dari masing-masing entitas adalah sebagai berikut :
MAHASISWA (Nim, Nama, Alamat, Jur, Telepon, KodePos, Sex, Agama)
MATA_KULIAH (NoMK, NamaMK, NIP, Silabus)
NILAI (Nim, NoMK, Nilai, Tahun, Semester)
JURUSAN (NoJur, Nama_Jur, Ketua_Jur)
DOSEN (NIP, NamaDosen, Golongan)
KRS (NIM, Tahun, Semester, KodeMK)
KSM (NIM, Tahun, Semester, KodeMK)
SKRIPSI (NIM, Judul_Skripsi, Nilai_Skripsi, NIP_PA1, NIP_PA2,  NIP_PA3, Tahun)
USER (User, Password)
V. Structured Query Language (SQL)
SQL adalah salah satu bahasa yang digunakan untuk melakukan query  pada database. Perintah-perintah yang ada pada SQL serupa dengan  kata-kata bahasa Inggris sehari-hari sehingga mudah digunakan. Dengan  SQL user dapat mengakses data dalam sistem manajemen basis data  relasional, seperti Oracle, Sybase, Informix, Microsoft SQL Server,  Microsoft Access dan sebagainya. User mengakses data tersebut dengan  cara mendeskripsikan data yang ingin dilihat oleh user. SQL juga  memungkinkan user untuk mendefinisikan data dalam database serta  memanipulasi data tersebut. SQL yang akan dibahas disini adalah ANSI SQL  atau Standard SQL , yaitu SQL yang dijadikan standard oleh American  National Standard Institute (Lembaga Standarisasi Nasional Amerika) dan  bukan SQL yang merupakan feature  dari sistem basis data tertentu.
Dalam Basisdata Relasional, data disimpan dalam tabel. Sebagai contoh  kita memiliki tabel  
MAHASISWA, 
JURUSAN  dan 
NILAI dengan relasi DAN deskripsi sebagai berikut :
 | DATABASE   MAHASISWA (MAHASISWA) | 
 | NO | NAMA RECORD | JENIS DATA | UKURAN DATA | KETERANGAN | 
 | 1 | NIM | Karakter | 10 | Nomor Induk Mahasiswa | 
 | 2 | NAMA | Karakter | 50 | Nama Lengkap | 
 | 3 | ALAMAT | Karakter | 100 | Alamat Tinggal | 
 | 4 | JUR | Karakter | 15 | Kode Jurusan Mahasiswa | 
 | 5 | TELP | Karakter | 12 | No Telepon | 
 | 6 | KODEPOS | Karakter | 6 | Kode Pos | 
 | 7 | SEX | Karakter | 1 | Jenis Kelamin | 
 | 8 | AGAMA | Karakter | 1 | Agama | 
 
 | DATABASE   JURUSAN (JURUSAN) | 
 | NO | NAMA RECORD | JENIS DATA | UKURAN DATA | KETERANGAN | 
 | 1 | NO_JUR | Karakter | 2 | Kode Jurusan | 
 | 2 | NAMA_JUR | Karakter | 50 | Nama Jurusan | 
 | 3 | KETUA_JUR | Karakter | 100 | Nama Ketua Jurusan | 
 
 | DATABASE  NILAI (NILAI) | 
 | NO | NAMA RECORD | JENIS DATA | UKURAN DATA | KETERANGAN | 
 | 1 | NIM | Karakter | 10 | Nomor Induk Mahasiswa | 
 | 2 | NOMK | Karakter | 10 | Kode Mata Kuliah | 
 | 3 | NILAI | Karakter | 2 | Huruf Mutu | 
 | 4 | TAHUN | Karakter | 4 | Tahun mengambil Mata Kuliah | 
 | 5 | SEMESTER | Karakter | 2 | Semester mengambil Mata Kuliah | 
 
5.1. Statement SELECT 
Statement SELECT digunakan untuk menampilkan data berdasarkan  kriteria yang ditentukan. Statement ini dibentuk dari tiga klausa dengan  format sebagai berikut
SELECT                
FROM                    <  daftar tabel>
WHERE                                <     kondisi    >
Dimana
- · :  daftar nama atribut yang akan diambil  datanya   oleh query
- ·    :  daftar relasi  yang diperlukan untuk  melakukan query - ·          :  ekspresi pencarian kondisi yang   digunakan untuk menyaring
 hasil query
 
Query 1:
Misal kita ingin melihat nama seluruh mahasiswa, maka query-nya  adalah
SELECT                NAMA
FROM                    Mahasiswa
Query 2:
Untuk melihat NIM dan nama seluruh mahasiswa, maka query-nya adalah
SELECT                NIM,  NAMA
FROM                    Mahasiswa
5.2. Pemilihan Berkondisi 
Klausa WHERE pada SQL digunakan membatasi bahwa hanya baris-baris  tertentu  dari tabel saja yang ditampilkan, berdasarkan kriteria yang  dinyatakan dalam klausa WHERE. Ada enam Operator Relasi dalam SQL yaitu
 | OPERATOR | MAKNA | 
 | = | Sama dengan | 
 | <> atau  != (see manual) | Tidak sama dengan | 
 | < | Lebih Kecil dari | 
 | > | Lebih Besar dari | 
 | <= | Lebih   Kecil atau Sama dengan | 
 | >= | Lebih   Besar atau Sama dengan | 
 
Query 3:
Untuk menampilkan NIM dan Nama seluruh mahasiswa laki-laki, maka  query-nya adalah
SELECT                NIM,  NAMA
FROM                    Mahasiswa
WHERE                                Sex = ‘L’
5.3. Query Dengan Kondisi Kompleks
Klausa WHERE tidak terbatas hanya dapat menampung satu jenis operator  , beberapa operator dapat digunakan untuk membentuk query dengan  kondisi kompleks. Operator AND menggabungkan dua atau lebih kondisi, dan  menampilkan baris data hanya jika baris tersebut memenuhi SEMUA kondisi  yang disyaratkan. Operator  
OR menggabungkan dua atau lebih  kondisi, tetapi menampilkan baris  yang memenuhi  SALAH SATU kondisi  yang disyaratkan
Urutan eksekusi dari kiri ke kanan adalah
Query 4:
Statement query untuk menampilkan NIM mahasiswa dengan jurusan MI dan  jenis kelamin adalah “L” :
SELECT                NIM
FROM                    Mahasiswa
WHERE                Jur = ‘MI’ And Sex=’L’
Query 5:
Statement query untuk menampilkan NIM mahasiswa yang berasal dari  Jurusan MI atau TI saja
SELECT                NIM
FROM                    Mahasiswa
WHERE                Jur = ‘MI’ OR Jur = ‘TI’
Query 6:
Statement query untuk menampilkan NIM mahasiswa  yang kode jurusannya  mengandung kode “MI” dan “TI” dengan menggunakan statemen 
IN  sebagai berikut
SELECT                NIM
FROM                    Mahasiswa
WHERE                Jur  
IN  (‘MI’ , ‘TI’)
Query 7:
Sedangkan untuk menampilkan NIM mahasiswa  yang pembimbing   pertamanya  NIP 
BUKAN 130206001 atau 130206002 adalah
SELECT                NIM
FROM                    Mahasiswa
WHERE                NIPPA1 
NOT IN  (‘130206001’ ,  ‘130206002’)
5.4. Statemen LIKE
Untuk mencari  kode jurusan dan nama jurusan, dimana nama jurusan  mengandung kata “UTER” gunakan statemen berikut
Query 8:
SELECT                No_Jur, Nama
FROM                    Jurusan
WHERE                                NamaJur LIKE ‘%UTER%’
Karakter  persen(%) digunakan untuk menyatakan sebuah atau  sekumpulan  karakter yang mungkin (angka, huruf, atau tanda baca) .   Untuk mencari kata yang diawali dengan kata DATA gunakan ‘DATA%’,   sedangkan untuk mencari kata yang diakhiri dengan DATA gunakan ‘%DATA’.
5.5. Statemen NULL
NULL menyatakan KOSONG atau tidak ada data dan bukan berarti Nol.   Untuk mencari  nilai yang berisi data (tidak kosong).
Query 9:
SELECT                NIM
FROM                    NILAI
WHERE                                (Nilai 
IS NOT NULL)
5.6. JOIN
Untuk menampilkan data dari dua atau lebih tabel yang berkaitan  digunakan statemen JOIN. Misal kita ingin menampilkan NIM, NAMA dan  NO_MK, Nilai, dimana atribut NAMA berasal dari tabel  
MAHASISWA sedangkan  atribut 
NIM, NO_MK, dan
 NILAI berasal  dari tabel 
NILAI. Kunci (
key) yang  dipakai pada operasi JOIN diatas adalah atribut NIM pada 
NILAI   dan atribut NIM pada 
MAHASISWA. Statemen yang  digunakan adalah
Query 10:
SELECT        NILAI.NIM, MAHASISWA.NAMA, NILAI.NO_MK, NILAI.NILAI
FROM                    MAHASISWA, NILAI
WHERE                                NILAI.NIM=MAHASISWA.NIM
Dalam statemen diatas kedua buah tabel yang menjadi sumber data  ditulis dalam klausa FROM. Tanda titik (.) diantara nama tabel dan nama  kolom digunakan untuk membedakan jika pada beberapa tabel terdapat nama  kolom yang sama.
 
Yang pertama dilakukan oleh statemen diatas adalah melakukan operasi  FROM  dari NILAI dan MAHASISWA. Operasi FROM dari dua tabel adalah  operasi 
cartesian product.
SELECT                                MHS.NAMA,MK.NAMA,NILAI ,SKS
FROM                    MHS,KHS,MK
WHERE                MHS.ID_MHS=KHS.ID_MHS AND KHS.ID_MK=MK.ID_MK AND  NILAI = “A” ORDER BY MHS.NAMA ASC
5.7. ALIAS
Untuk memudahkan penulisan kita dapat membuat nama alias untuk tabel.  Misal alias dari MAHASISWA adalah t1, statemennya adalah MAHASISWA  
AS  t1. Dengan demikian Query 11 dapat juga ditulis sebagai
Query 11:
SELECT                
t1.NIM, 
t1.NAMA,  
t2.NAMA_JUR
FROM                    MAHASISWA 
AS t1,  JURUSAN 
AS t2
WHERE                                t1
.NO_JUR =  t2.NO_JUR
Alias juga dapat digunakan pada klausa SELECT , misal
Query 12:
SELECT        t1
.NIM, t1.NAMA 
AS   NAMA_MAHASISWA, t2.NAMA_JUR 
AS NAMA_JURUSAN
FROM                    MAHASISWA AS
 t1, JURUSAN AS  t2
WHERE                                t1
.NO_JUR =  t2.NO_JUR
5.8. Nested Query
Sebuah statemen query dapat pula mengandung query lainnya  (query  dalam query). Misal kita ingin menampilkan NIM dan NILAI yang kode MK  didalam tabel Mata Kuliah tidak Null. Pertama kita cari dulu semua  Kode_MK yang tidak Null. Ini dapat dilakukan dengan statemen
SELECT                NO_MK
FROM                    Mata_Kuliah
WHERE                                NO_MK IS NOT NULL
Selanjutnya kita gunakan informasi NIM dan NILAI yang diperoleh  mahasiswa, dimana NO_MK yang terdapat didalam tabel NILAI adalah TIDAK  NULL
SELECT                NIM,Nilai
FROM                    Nilai
WHERE                                NO_MK IN ( 
daftar kode  mk yang tidak null )
Jika kedua statemen di atas digabungkan menjadi
Query 13 :
SELECT                NIM,Nilai
FROM                    Nilai
WHERE        NO_MK IN (SELECT  NO_MK FROM Mata_Kuliah WHERE NO_MK IS  NOT NULL)
5.9. Fungsi Agregat
Fungsi Agregat adalah fungsi dalam SQL yang digunakan untuk mencari  nilai dari sebuah kelompok data (agregat) dan bukan menampilkan  baris-baris data. Fungsi agregat yang ada adalah
- ·SUM (), menjumlahkan nilai dari kolom jika data data dalam kolom  tersebut numerik
- ·AVG (), menghitung rataan dari kolom
- ·MAX(), mencari nilai terbesar dari kolom
- ·MIN(), mencari nilai terkecil dari kolom
- ·COUNT(*), menghitung jumlah baris yang memenuhi kondisi
Untuk mengetahui jumlah mahasiswa bernama HERY,digunakan statemen  berikut
Query 14 :
SELECT                 COUNT(*)
FROM                    Mahasiswa
WHERE                                ALAMAT = ‘HERY’
5.10. Membuat Tabel Baru
Statemen untuk membuat tabel baru mengikuti pola berikut
CREATE TABLE  
[( Nama_Kolom     Tipe_Data),]
Tipe data yang umum ada dalam SQL adalah
- ·Char(x),  tipe data karakter, x menunjukkan jumlah maksimal  karakter yang diperbolehkan - ·Integer, tipe data bilangan, positif ataupun negatif
- ·Decimal(x,y), tipe data desimal, x menunjukkan panjang  maksimal  bilangan , dan y menunjukkan jumlah panjang maksimal bilangan dibelakang  koma. Bilangan maksimum yang dapat ditampung Decimal (4,2) adalah 99.99 - ·Date, tipe data tanggal
- ·Logical, tipe data logika, hanya mengenal dua nilai : TRUE atau  FALSE
 
 
Untuk masing-masing software basisdata mungkin memiliki tipe data  tersediri. Statemen untuk membuat tabel tbDosen adalah
Query 15 :
CREATE TABLE tblDosen
(NIP                       Char(10),
NAMA                   Char(50),
S1                            Char(50),
S2                            Char(50),
S3                            Char(50)
);
5.11. Operasi Tabel
Untuk menambah kolom baru pada tabel :
ALTER  TABLE  
ADD [( Nama_Kolom         Tipe_Data),]
Untuk menghapus kolom yang sudah ada
ALTER  TABLE  
  DROP <Nama_Kolom>
Untuk menambah 
Primary Key pada tabel
 
ALTER  TABLE  
ADD PRIMARY KEY  (Kolom_Primary_Key)
Untuk  mengganti nama tabel
ALTER  TABLE  
  
RENAME  <NAMA_BARU>
5.12. Manipulasi Data
Untuk menambahkan data ke tabel MAHASISWA
INSERT INTO Mahasiswa  
VALUES (‘17101209’,’Hery  Aji’,’Jakarta’,’SI’,’P’,’Islam’);
Statemen tersebut menambahkan data ke dalam tabel sebagai baris baru,  kolom per kolom secara berurutan. Jika kita ingin menambahkan data  kolom tertentu saja, maka statemennya adalah
INSERT INTO
 Mahasiswa (
NAMA, NIM) VALUES
(’Hery Aji’ ,‘17101209’);
Statemen DELETE digunakan untuk menghapus data, contoh
DELETE FROM  mahasiswa  WHERE NIM = ‘17101209’
UPDATE adalah statemen yang digunakan untuk memperbarui is tabel,
UPDATE  Nilai 
SET Nilai= ‘A’ WHERE   NIM = ‘17101209’ and NOMK=’KK000001’
Jika klausa WHERE tidak disertakan berarti perubahan dilakukan ke  seluruh baris dalam tabel. Klausa SET dapat juga berisi operasi   aritmatik seperti SET GAJI = GAJI * 1.15